Ketentuan Pengantar CRM

Ketentuan Pengantar CRM

Dalam pelaksanaan CRM, industri memerlukan teknologi data pendukung ialah database. Bagi Chan( 2003: 59) marketing database merupakan sekumpulan informasi serta data pelanggan, yang digunakan buat keperluan pemasaran produk ataupun jasa industri.

Sedangkan bagi Alfansi( 2012: 226) database marketing fokus pemasaran masih terjalin pada transaksi pasar, namun telah mengaitkan pertukaran data. Manajer pemasaran tergantung pada teknologi data dalam wujud database ataupun internet. Dalam perihal ini teknologi digunakan buat mengenali serta membangun database pelanggan serta pelanggan yang potensial. Sebaliknya bagi Payne serta Frow( 2005: 173) melaporkan kalau dalam CRM wajib mencermati proses data manajemen yang meliputi tempat penyimpanan informasi( informasi respository), sistem data( IT systems), perlengkapan analisis( Analytical Tools), aplikasi front office serta back office.

Tempat penyimpanan informasi untuk provider ialah suatu kekuatan yang sangat besar untuk industri buat mengingat pelanggan. Perihal tersebut bisa mengintegrasikan gudang informasi industri secara lebih luas, yang sanggup menganalisis informasi secara relevan. Setelah itu ketentuan berarti lain dalam CRM merupakan sistem teknologi data. Sistem teknologi data memusatkan kepada fitur keras pc yang sudah dihubungkan oleh aplikasi serta middleware. Berikutnya merupakan perlengkapan analisis. Perlengkapan analisis membolehkan pemakaian gudang informasi menciptakan informasi universal secara efisien.

Ketentuan lain industri pula wajib mempraktikkan teknologi aplikasi front office serta back office buat menunjang seluruh kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelanggan serta menunjang kegiatan internal industri, semacam sumber energi manusia, manajemen penggudangan, software untuk perusahaan logistik serta sebagian proses keuangan.

Kamu bisa menggunakan software untuk perusahaan logistik yang dibuat secara khusus buat memonitor secara langsung ketersediaan barang hingga distribusi produk yang dilakukan. 

Sedangkan Bagi O‟Brien( 2002: 130) sebagaimana dilansir dalam harian Andreani( 2007: 60) dalam pelaksanaan CRM wajib memakai teknologi data buat menghasilkan cross- functional enterprise system yang mengintegrasikan serta mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, serta layanan produk/ jasa berkaitan dengan industri. Sistem CRM pula menghasilkan IT framework yang menghubungkan seluruh proses dengan bisnis operasional industri.

Komentar