Keselamatan dan Kesehatan Kerja Praktek Menjahit

Related image

Tujuan Keselamatan serta Kesehatan Kerja ialah:
  1. Membuat perlindungan pekerja/praktikan dari kemungkinan-kemungkinan jelek yang kemungkinan berlangsung karena kecerobohan pekerja. 
  2. Pelihara kesehatan pekerja/praktikan untuk memperolah hasil kerja yang maksimal. 
  3. Kurangi angka sakit atau angka kematian antara pekerja. 
  4. Menahan munculnya penyakit menyebar atau beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh sama-sama pekerja. 
  5. Membina serta tingkatkan kesehatan fisik atau mental. 
  6. Jamin keselamatan tiap orang yang ada dalam tempat kerja. 
  7. Menahan serta kurangi kerugian/kerusakan yang terkena seluruh pihak sebab berlangsungnya kecelakaan/kebakaran. 
  8. Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) jadi langkah pemberian pertolongan awal dalam penanggulangan kecelakaan yang berlangsung di laboratorium/bengkel kerja. 
Prinsip-prinsip keselamatan serta kesehatan kerja ialah:
  1. Tiap pekerja/praktikan memiliki hak mendapatkan agunan keselamatan serta kesehatan kerja. Tempat kerja/laboratorium/bengkel kerja harus sediakan beberapa alat atau sarana yang bisa jamin keselamatan serta kesehatan kerja, contohnya: (1) Terdapatnya alat pemadam kebakaran, (2) Terdapatnya Kotak PPPK (P3K) komplet dan didalamnya, (3) Ada petugas yang layani kesehatan kerja. (4) Beberapa alat praktik dalam kondisi aman/gampang dipakai serta tidak memunculkan bahaya. 
  2. Tiap pekerja/praktikan harus kenakan pakaian kerja serta beberapa alat pelindung diri pada saat kerja/lakukan praktikum, seperti, pakaian kerja/celemek, kacamata, sarung tangan dan lain-lain. 
  3. Tiap pekerja/praktikan harus mengaplikasikan prinsip-prinsip biasa yang jamin keselamatan serta kesehatan kerja pada umumnya, diantaranya: Kerja sesuai dengan mekanisme/langkah kerja khusus. Memakai sepatu safety dan alat yang pas sesuai manfaatnya. Lakukan perawatan pada kebersihan serta keindahan tempat kerja. Tiap pekerja/praktikan harus mengerti kondisi laboratorium/bengkel kerja dalam hubungannya aksi menyelamatan bila berlangsung kecelakaan. 
Aplikasi Keselamatan serta Kesehatan Kerja di Praktik Menjahit
Kecelakaan kerja bisa berlangsung sebab kelengahan sendiri, ini berlangsung sebab kerja dengan tergesa-gesa, kurang mengerti kecelakaan yang bisa diakibatkan dari pekerjaan yang dilakukan, kerusakan alat atau hal-hal lain. Dalam pekerjaan/praktik menjahit beberapa peluang kecelakaan yang bisa berlangsung serta usaha pencegahannya diantaranya:

No. Jenis Kecelakaan Pencegahan
1. Tertusuk Jarum tangan. Konsentrasi waktu menjahit Gunakanlah bidal/tudung jari/pelindung jari.
2. Tertusuk jarum mesin jahit Konsentrasi waktu menjahit, Tidak menempatkan kaki waktu menempatkan/melepas jarum mesin, Matikan mesin waktu menempatkan/melepas jarum.
3. Terkena gunting Tidak menempatkan gunting di atas meja mesin atau dipangkuan waktu menjahit. Tempatkan gunting di laci mesin, atau kantong alat yang ada di mesin.
4. Terpeleset Tidak tergesa-gesa waktu berjalan. Hindari air, minyak, atau benda yang bisa menyebabkan berlangsungnya kecelakaan. Upayakan lantai tempat kerja dalam kondisi kering.
5. Tersandung Tidak tergesa-gesa waktu berjalan. Tidak menempatkan benda yang menghambat jalan. Jauhi pemasangan kabel yang mengganggu jalan
6. Terkena strum listrik Mengunakan alas kaki waktu menjahit. Memakai kabel sesuai dengan keperluan. Pastikan kabel yang dipakai dalam kondisi baik.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ialah pertolongan atau aksi awal yang diserahkan kepada korban cidera atau penyakit tiba-tiba sebelum datangnya pertolongan ambulan, dokter atau petugas berkaitan lain jadi tidak adalah satu aksi sebagai akhir perlakuan pada korban atau pasien yang alami masalah fisik yang tiba-tiba serta genting.

K3 Praktik Menjahit
Arah PPPK (P3K)
Arah pertolongan pertama bisa dirinci seperti berikut: (a) Menjaga pasien supaya masih hidup. (b) Membuat kondisi korban/perderita masih konstan. (c) Kurangi rasa ngilu, ketidaknyamanan serta rasa kuatir korban. (d) Meminimalisasi derajat kecacatan. (e) Memonitor proses pengobatan. Di bawah ini contoh pertolongan pertama pada kecelakaan kerja praktik menjahit.
No. Jenis Kecelakaan Pencegahan
1. Tertusuk Jarum tangan.
Selekasnya bersihkan tangan dengan alkoh*l 70% dan betadin.
Guyur cedera di bawah air yang mengalir sepanjang 3 menit.
Biarlah darah keluar bersama dengan air yang mengalir (supaya virus/kuman turut keluar bersama dengan darah)
Membersihkan darah/sisa tusukan jarum dengan bahan yang bersih
Jika masih berdarah balut sisa tusukan dengan memakai kain kasa
Jika korban merintih kesakitan serta darah masih keluar banyak, mintalah pertolongan dokter
2. Tertusuk jarum mesin jahit
Matikan sumber saluran listrik ke mesin jahit.
Adukan pada guru pembimbing praktik di workshop
Membuka jarum mesin dari mesin jahit
Cabut jarum mesin dari jari/tangan yang tertusuk
Kerjakan penekanan pada sisa tusukan jarum, biarlah darah keluar beberapa waktu untuk bersihkan sisa tusukan dari pemicu infeksi
Membersihkan darah/sisa tusukan jarum dengan bahan yang bersih
Jika masih berdarah balut sisa tusukan dengan memakai kain kasa
Jika korban merintih kesakitan serta darah masih keluar banyak, mintalah pertolongan dokter
3. Terkena gunting
Yakinkan lukanya besar atau kecil
Biarlah cedera besar atau kecil berdarah bebas beberapa waktu untuk membersihkannya dari pemicu infeksi
Membersihkan cedera dengan bahan yang bersih
Bila lukanya kecil lekatkan kasa steril anti septik serta balut dengan kain kasa
Bila lukanya besar atau dalam, mintalah pertolongan dokter
4. Terpeleset
Alihkan korban, jika korban harus dipindahkan mintalah pertolongan orang lain untuk mengalihkannya.
Posisikan supaya korban masih dalam kondisi lurus, cegahlah supaya korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
Topanglah anggota tubuh yang terluka.
Upayakan korban untuk dikasih pertolongan penyandaran (bila tidak sadarkan diri).
Selekasnya meminta tolong dokter, jika memang perlu.
5. Tersandung
Alihkan korban, jika korban harus dipindahkan mintalah pertolongan orang lain untuk mengalihkannya.
Posisikan supaya korban masih dalam kondisi lurus, cegahlah supaya korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
Topanglah anggota tubuh yang terluka.
Upayakan korban untuk dikasih pertolongan penyandaran (bila tidak sadarkan diri).
Selekasnya meminta tolong dokter, jika memang perlu.
6. Terkena strum listrik
Matikan sumber saluran listrik ke alat yang rusak atau jika mustahil hindari korban dari saluran listrik, dengan sentuh pada punggung telapak tangan, jika kamu rasakan surprise kecil, ini tunjukkan masih ada arus listrik, doronglah atau tarik kuat atau jauhkan korban dari tempat sebelumnya.
Alihkan korban cuma jika ia dalam bahaya dari kebakaran, listrik, benda jatuh atau sumber bahaya lain. Jika korban harus dipindahkan mintalah pertolongan orang lain untuk mengalihkannya.
Posisikan supaya korban masih dalam kondisi lurus, cegahlah supaya korban tidak membungkukkan leher atau punggunggnya.
Topanglah anggota tubuh yang terluka.
Upayakan korban untuk dikasih pertolongan penyandaran, jika sekejap korban berhenti bernafas, jika ia tidak sadarkan diri, berdarah, muntahan, gigi terlepas atau gigi palsu patah peluang tertelan serta menutup jalannya pernapasan, atau jika korban terlentang, lidah kebelakang serta menghambat jalannya nafas. Pembengkokan leher kronis ke depan pada korban yang tidak sadarkan diri kemungkinan juga menghambat jalan pernapasan.
(Selekasnya meminta tolong dokter, jika memang perlu.

Komentar